Banten Waspada Gempa Megathrust, Pemkab Lebak Siapkan Jalur Evakuasi

Ilustrasi - Pesisir pantai Selat Sunda bagian selatan masuk kategori rawan gempa Megatrust yang bisa memicu gelombang tsunami. (ANTARA/Mansyur)

Hepinews – Banten merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi gempa Megathrust yang memicu gelombang tsunami.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Jumat (23/8/2024).

Bacaan Lainnya

Oleh sebab itu, kata Febby Rizky Pratama, Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai selatan menggunakan jalur evakuasi dan gedung selter menghadapi potensi gempa Megathrust yang memicu gelombang tsunami.

“Kami minta warga dapat memanfaatkan infrastruktur itu untuk meminimalisasi korban bencana alam,” jelas Febby Rizky Pratama.

Baca Juga  Waspada Ancaman Gempa Megathrust, BPBD Banten Siapkan Ini

Menurut Febby Rizky Pratama, infrastruktur yang dibangun untuk penyelamatan korban gempa Megathrust di kawasan pesisir selatan itu di antaranya Gedung Shelter di Desa Muara Binuangeun.

“Juga 120 lokasi jalur evakuasi, termasuk arah petunjuk menuju lokasi titik kumpul di bukit-bukit,” ujar Febby Rizky Pratama.

Febby Rizky Pratama pun meminta kepada masyarakat, jika terjadi Megathrust yang memicu tsunami, maka kurang lebih 10-20 menit harus bergerak cepat memanfaatkan infrastruktur dengan melintasi jalur evakuasi dan arah petunjuk ke bukit serta gedung selter.

“Kami minta warga tetap waspada merebaknya informasi Megathrust yang memicu tsunami setelah terjadi di Jepang itu,” urainya.

Baca Juga  Tangerang Great Sale Diskon Sampai 79 Persen, Ini Jadwalnya

Febby Rizky Pratama menyebutkan, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak yang masuk daerah rawan gempa Megathrust itu antara lain Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng.

Pasalnya, di daerah itu terdapat pertemuan (tumbukan) lempeng di Samudera Hindia, Australia-Benua Asia.

Sementara itu, BPBD Lebak telah membentuk sebanyak delapan desa tangguh bencana (destana) agar masyarakat pesisir dapat menyelamatkan diri mitigasi gempa Megathrust tersebut.

Kemungkinan besar pembentukan destana terus dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu mengurangi risiko kebencanaan.

Selain itu, pihaknya menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Sekolah Lapangan Geofisika. (ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *