Hepinews, Bogor – Calon bupati Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade tertinggi elektabilitas dan popularitasnya, hal itu dibuktikan dengan hasil sirvei yang di lakukan 3 lebaga survei terkemuka.
Setelah LSI Deni JA dan Poltracking, kini lembaga survei Indikator Politik pun membeberkan hasil survei yang dilakukannya selama 9 Juli hingga 14 Juli 2024.
“Hasil survei yang kami lakukan, bapak Jaro Ade mendapatkan nilai tertinggi dan jauh meninggalkan nama – nama bakal calon bupati lainnya,” ujar Direktur Eksekituf Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, Senin (29/7/2024).
Burhanudin pun memaparkan, hasil survei yang dilakukan lembaganya, Jaro Ade mendapatkan 58,0% popularitas dan elektabilitasnya, sedangkan untuk urutan kedua ada Elly Rachmat Yasin di angka 23,3%.
“Disusul oleh Iwan Setiawan dengan persentase 9,3%, kemudian bakal calon keempat yang juga sama – sama dari partai Gerindra, Rudy Susmanto hanya mendapatkan 4,8%,” papar Burhanudin.
Jika disimulasikan dengan tiga nama calon bupati, hasilnya pun tidak berubah, Jaro Ade mendapatkan 62,0%, Elly Rachmat Yasin 23.2% dan Iwan Setiawan 9,5%.
“Sedangkan jika terjadi head to head antara Jaro Ade dengan Rudy Susmanto hasilnya semakin jauh yakni, Jaro Ade 79,5% sedangkan Rudy Susmanto hanya 9,6% saja,” papar Burhanudin.
Sampling dilakukan lebih dari 400 titik, dimana quistioner dilakukan ke berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya itu, atribut atau media kampenye baik yang konfensional seperti, baliho, bilboard dan alat peraga kampanye lainnya juga menjadi bagian dai survei Indikator.
“Sampling dilakukan untuk para bakal calon bupati Bogor dengan cara kampanye melalui media masa maupun media sosial jug akami lakukan. Adan hasilnya pak Jaro Ade tetap jauh lebih unggul dari 3 kompetotor lainnya,” terang Burhanudin.
Kendati demikian, lanjut Burhanudin, hasil survei tersebut bisa saja berubah mengingat masih ada waktu kurang lebih 4 bulan menjelang pencoblosan.
“Jik seluruh tim bergerak, ada kemungkinan ada perubahan angka persentase bagi seluruh bakal calon bupati Bogor. Apalagi salah satu bakal calon sudah dinyatakan tidak mendapatkan rekom, pergeseran angka kemungkinan akan terbagi kepada 3 calon,” pungkasnya. (NH)