HepiNews, Jakarta- Ketua Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Brigjen Pol (Purn) Drs. Siswandi menyoroti proses penangkapan Saipul Jamil di jalur TransJakarta Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Jumat (5/1).
Dia menilai wajar jika Saipul Jamil ketakutan saat proses penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian.
Sebab, kata Siswandi, ada dugaan kesalahan prosedur terjadi atas proses pengamanan Saipul Jamil ketika itu.
“Dia enggak tahu perilaku asistennya. Wajar dia terkejut disetop di jalan,” ujar Siswandi, dikutip dari kanal HepiNews di YouTube.
Tonton videonya berikut ini:
Apalagi, lanjut dia, petugas tidak membawa jati diri sebagai aparat saat penangkapan di tempat umum.
“Minimal ada surat tugas. Nah, budaya arogansi di lapangan ini ya harus diubah,” tutur Siswandi.
Adapun Saipul Jamil sempat berteriak minta tolong karena mengkhawatirkan keselamatan dirinya yang dikira menjadi korban begal.
Menurut Siswandi, seandainya proses pengamanan itu sesuai dengan prosedur, tidak mungkin Saipul Jamil sampai teriak-teriak minta tolong.
“Penangkapan itu, kan, di tempat umum, seperti sudah menjadi target. Seharusnya petugas membawa s
Siswandi mengataka bahwa dalam proses razia dan penangkapan di tempat umum itu berbeda.
“Kalau penangkapan subjeknya harus jelas, aparat dan objeknya juga harus jelas, yakni target yang ditangkap. Minimal ada surat perintah penangkapan dan penggeledahan,” tegasnya.
Dia pun menyesalkan aparat yang menangkap Saipul Jamil di jalan itu tidak menunjukkan identitasnya.
“Ada jaket rompi dipakai aparat khusus narkotika,” tuturnya. ***