HepiNews, Jakarta- Jurnalis Bakti Bangsa (JBB) bersama Gerakan Volunteer Nusantara (Gevona) menggelar kegiatan bertajuk ‘Milenial Cerdas, Indonesia Hebat’ di SMK Tunas Bhayangkara, Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, 16-17 Desember 2023.
Kegiatan yang terdiri dari workshop dan fun activity ini menggandeng sejumlah sponsor yakni Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), BFI Finance, PT Rekso Nasional Food (Mc Donald), PT Batara Surya Semesta dan Hotel Indonesia Group (HIG).
Acara ini juga didukung oleh Akademi Desa, salah satu program dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Adapun tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan edukasi kepada para siswa-siswi SMK Tunas Bhayangkara terkait ilmu jurnalistik, kiat menjadi petani muda andal dan tentang kesadaran hukum.
Materi mengenai Jurnalistik dan Pelajar anti-Hoaks disampaikan oleh Wahyu Adityo Prodjo yang merupakan jurnalis dari Kompas.com.
Kemudian materi edukasi ‘Kiat Menjadi Petani Muda Andal’ disampaikan Ahmad Fahrizal selaku Duta Milenial Kementerian Pertanian (Kementan).
Sedangkan materi Kesadaran Hukum disampaikan oleh Noverizky Tri Putra Pasaribu selaku Managing Partner dari A.M Oktarina Counsellors at Law.
Ketua Panitia, Sofyan Hadi mengatakan, workshop ‘Milenial Cerdas, Indonesia Hebat’ dilakukan dalam rangka mendukung program Literasi Digital yang saat ini sedang digencarkan pemerintah.
Khususnya, memberikan pemahaman kepada pelajar untuk membedakan mana informasi yang hoaks atau berpotensi penipuan dengan informasi valid.
“Literasi digital adalah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki masyarakat, tidak terkecuali para pelajar yang rawan termakan informasi hoaks. Untuk itu kita perlu bangun perisai penangkal hoaks dengan literasi digital, berpikir kritis dan cek fakta,” ujar Sofyan Hadi.
Menurut Sofyan, literasi digital adalah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024.
“Untuk itu kita perlu membangun perisai penangkal hoaks dengan literasi digital, berpikir kritis dan cek fakta,” imbuhnya.
Kata Sofyan, mayoritas generasi Z sekarang ini mengakses dan dekat dengan dunia digital. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, mereka bisa lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi.
Founder Gevona, Feryanto Hadi menambahkan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semangat untuk berbagi terhadap sesama.
“Sesuai misi Genova, kami ingin turut berkontribusi dalam mencerdaskan anak banga untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045,” ungkapnya.
Adapun tema Petani Milenial juga turut diangkat dalam kegiatan tersebut dalam rangka memberikan edukasi dan motivasi kepada siswa-siswi SMK Tunas Bhayangkara program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).
“Kami hadirkan Duta Petani Milenial agar siswa tetap percaya diri dan optimistis dengan program keahlian yang mereka ambil saat ini. Sebelumnya, mereka minder sekolah mengambil keahlian pertanian. Bahkan, saat ditanya mayoritas tidak ingin jadi petani. Namun, setelah sesi edukasi yang diberikan saudara Fahrizal, kini mereka menatap optimis masa depan mereka,” katanya.
Fahrizal sendiri dalam pemaparannya mengajak generasi muda untuk tidak malu menjadi petani.
Dia menekankan, peluang kesuksesan justru akan mudah diraih ketika menguasai ilmu dan strategi bisnisnya.
“Kita dorong adik-adik ini menjadi pengusaha tani, bukan petani tradisional. Di era sekarang, pertanian menjadi salah satu potensi besar untuk meraih sukses. Tidak hanya terfokus pada produksi, namun lebih dari itu, pertanian itu melingkupi banyak hal. Bahkan sekarang kan marak agrowisata berbasis pertanian,” ungkapnya.
Selain workshop, JBB dan Gevona juga menggelar fun activity, dengan mengajak para anak yatim piatu berwisata ke Camping Ground Kancana Mandira, Cidahu.
Di tempat itu, anak-anak tersebut diajak bermain games, sekaligus mendapatkan santunan berupa uang dan bingkisan.
“Adik-adik ini sangat antusias mengikuti fun games. Mereka begitu gembira. Sebab, mayoritas dari mereka mengaku nyaris tidak pernah berekreasi seperti anak seusia mereka pada umumnya,” imbuhnya.
Sementara itu, pendiri Yayasan Laksamana Niscala Danadyaksa, Bripka Sandi Praja mengapresiasi kegiatan yang dilakukan JBB-Genova.
Dia menyebut kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan bisa membangkitkan semangat bagi para pelajar untuk menjadi petani muda yang sukses, serta menjadi pelajar yang taat kepada hukum.
“Wawasan berpikir mereka terhadap pertanian jadi lebih terbuka. Kini mereka tidak menganggap pertanian hanya identik dengan petani tradisional, pakai caping, bawa cangkul. Selain itu, materi jurnalistik dan kesadaran hukum, juga menambah pengetahuan mereka dan diharapkan bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari,” ucap Bripka Sandi. ***
Tonton video berikut: