Home / Politik

Selasa, 18 April 2023 - 20:20 WIB

Bandul Politik Bergerak Ketika PDIP Umumkan Capres

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menolak penundaan Pemilu 2024. (ist)

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menolak penundaan Pemilu 2024. (ist)

HepiNews – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai peta politik bakal berubah ketika partainya menetapkan capres.

“Ya kalau kita lihat secara empiris, semua bandul politik itu akan bergerak setelah nanti ditetapkan capres dari PDIP,” Kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (18/4).

“Dulu ketika Bu Mega menetapkan Pak Jokowi langsung terjadi konsolidasi dari partai-partai. Mohon bersabar,” sambungnya.

Baca Juga  Peluang Bharada E Kembali Kesatuan Brimob Sudah Tertutup

Hasto mengatakan terkait kerja sama antar parpol, PDIP masih terus menjaga soliditas kekompakan dengan parpol lain di pemerintahan Jokowi.

Dia mengatakan saat ini di pemerintahan Jokowi hanya baru satu partai yang telah memiliki capres.

“Kerja sama besar sudah dilakukan di pemerintahan Pak Jokowi. Jadi yang keluar kan belum ada. Hanya yang punya capres sendiri baru satu,” ujarnya.

Baca Juga  Ferdy Sambo Kecawa Dituduh Bandar Narkoba, Judi dan Doyan Perempuan

Lebih lanjut, Hasto mengatakan usai Lebaran 2023 merupakan momentum yang tepat untuk melakukan penjajakan kerjasama antar parpol.

Hasto menyebut saat ini baru Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang ditugaskan untuk berkomunikasi dengan parpol. (*)

 

 

Share :

Baca Juga

Politik

Ketum KNPI: Pembentukan Papua Barat Daya Dorong Kemajuan Ekonomi

Politik

APIK Kota Tangerang Dukung Caleg Golkar Nurul Hakim dan Sanusi

Politik

Elektabilitas Prabowo Subianto Makin Moncer, 2 Capres Ini Lewat

Politik

CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah Turun Gunung

Politik

Pemilu 2024 Ditunda, SBY: Jangan Ada yang Bermain Api

Politik

Rano Karno dan Andika Perkasa Kompak Jawab Maju Pilgub DKI
Krisdayanti merayakan ulang tahun

Hiburan

Nekat Rayakan Ultah di Tengah Larangan Bukber, Krisdayanti: Ini Tidak Berlebihan

Politik

Ganjar Pranowo Nggak Layak Jadi Capres, Kemiskinan Merajalela di Jateng