HepiNews – Persoalan kesetaraan gender menjadi salah satu isu penting yang menjadi sorotan di Generasi Emas Indonesia (GESID).
Perlakuan diskriminatif terhadap perempuan sudah tak lagi relevan dengan perkembangan zaman saat ini.
Ketua Bidang Perempuan dan Anak Badan Pengurus Nasional (BPN) GESID Emilia Nurhayati menjelaskan kesetaraan gender menjadi hal mutlak yang harus mendapat atensi dari semua pihak agar praktek diskriminasi terhadap keberadaan perempuan tidak lagi terjadi.
Harapan itu disampaikan oleh Emilia dalam rangka zero discrimination day & International women’s day yang diselenggarakan di Gedung Nusantara V MPR, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Menurutnya, hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki tapi juga perempuan.
“Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia,” kata Emilia.
Ia juga menyebut, salah satu langkah strategis untuk mewujudkan pembangunan nasional adalah dengan menghapus proses diskriminasi terhadap setiap warga negara, terutama terhadap perempuan.
“Eksistensi perempuan juga harus dilihat sebagai satu entitas penting yang dapat berkonstribusi banyak terhadap pembangunan ekonomi secara nasional,” tuturnya.
Bahkan, menurutnya, kalau stigmatisasi ini bisa dihentikan, maka upaya untuk menurunkan angka penyakit AIDS secara global di tahun 2030 bisa tercapai.
Selain itu, menurut Emilia, saat ini perempuan sedang berjuang keras untuk menjadi penggerak ekonomi mikro lewat program UMKM agar tingkat kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
“Saya melihat potensi itu besar sekali, jadi perlu ada afirmatif action dari pemerintah kepada perempuan dalam hal pengembangan UMKM, terutama yang berada di pedesaan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Emilia juga tak lupa menyampaikan Selamat Hari Perempuan kepada seluruh perempuan-perempuan hebat di tanah air agar tetap optimis dan terus menebar kemanfaatan buat bangsa dan negara. (*)