Politikus PDIP Adian Napitupulu berpendapat bukan demokrasi namanya kalau tidak adanya perbedaan.
“Lho, mana ada demokrasi tanpa perbedaan? Demokrasi itu harus ada perbedaan. Tinggal bagaimana cara menyikapinya,” kata Adian di Jakarta, Jumat (23/12).
Eks aktivis 98 itu menyatakan cara PDIP menyikapi perbedaan dalam konteks presiden dan wakil presiden, yaitu mengembalikannya kepada mandat kongres.
Dia mengatakan penetapan capres dan cawapres merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Dengan demikian, klir semuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Adian tak ingin menanggapi soal kejutan yang akan muncul saat ulang tahun PDIP pada 10 Januari 2022.
“Kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) akan ada kejutan. Kejutannya apa? Lo tanya Sekjen,” ungkapnya.
Di sisi lain, Adian menyatakan tak mengetahui waktu pasti PDIP akan mendeklarasikan capres untuk Pilpres 2024.
Dia bersikukuh kader PDIP akan mengikuti arahan Megawati sepenuhnya.
“Ketua umum bilang Januari, ayo, Februari, ayo, Maret, ayo, April, ayo, Desember tahun depan juga ayo,” pungkas Adian Napitupulu. (*)